Majene  

Utang Belum Dibayarkan, Warga Malunda Blokade Akses Jalan Perusahaan

FOKUSTIMES.COM–Puluhan warga menutup akses jalan kendaran proyek dan hentikan aktivitas pekerja buntut lahan batu miliknya yang belum diganti rugi oleh pihak PT Muria Utama. Minggu (3/3/2024).

Aksi warga berlangsung di malunda desa lombong timur yg berbatasan dengan desa Kayuagung kabupaten majene, warga menuntut pihak perusahan untuk menyelesaikan sisa pembayaran batu miliknya dengan memasang spanduk “BAYAR UTANG BARU KERJA”.

Sapri menuturkan bahwa dirinya sudah delapan bulan dijanji oleh pihak perusahan namun hingga saat ini belum menerima uang yg dijanjikan.

Baca Juga:   Pengemudi Becak Motor Malunda Konvoi Tarhib Ramadhan 1444 H

“Pihak perusahaan sudah berjanji namun sampai hari ini masih belum ada kepastian bahkan Jumat tiga hari lalu kami sempat mengamankan satu alat berat namun penyitaan tersebut belum direspon oleh pihak perusahaan, tak ad itikad baik mereka untuk bayar utang.” ujar sapri

Iya menambahkan, kami hanya menuntut hak, tak ad maksud untuk bertindak arogan, proses mediasi sudah beberapa kali dilakukan namun kesepakatan berakhir dengan ingkar janji.

Baca Juga:   PMII Komsat Unsulbar Apresiasi Program Kasat Lantas Polres Majene

“Bosan dijanji terus, hari ini kami kembali turung untuk menutup jalan dan menghentikan Aktifitas proyek, jalan kami tak akan buka sebelum sisa pembayaran batu dilunasi” kesal sapri pemilik lahan batu

Hal yang sedana disampaikan Luluporo (papa eka) yg ikut melakukan aksi mengatakan bahwa mereka sudah menemui jalan buntu, satu unit jenis alat berat excavator Sudah mereka amankan beberapa hari lalu untuk jaminan, namun hingga saat ini utang batu ratusan juta Rupiah belum dibayar, sehingga warga kembali turung untuk menutup akses jalan kendaraan proyek.

Baca Juga:   Polres Majene Bagikan Buku Ke Perpustakaan Desa Simbang

“Tindakan tegas ini agar kami bisa dibayar, Jangan ada aktivitas proyek sebelum perusahaan sudah melunasi sisa pembayaran lahan batu kami”, tutup Luluporo yg sering disapa Ulle”

Selajutnya pengawas pekerja yg berada di lapangan hanya bisa pasrah menyaksikan aksi warga.Pihak pemilik perusahaan PT. Muria Utama hingga berita ini dimuat, Jurnalis Fokustimes.com belum berhasil untuk konfirmasi.

✍️Edhy Gusnaedy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *