MAJENE — Kordinator Aliansi Malunda-Ulumanda (Al-Malu) menyayangkan sikap orang-orang yang menjadikan Korban gempa Kecamatan Malunda dan Ulumanda sebagai bahan perbincangan demi kepentingan politik kelompok tertentu jelang Hajatan Pilkada Serentak Tahun 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Munir Ar, Koordinator Al-Malu saat dikonfirmasi Awak media. Menurutnya, narasi penolakan atau tidak menepati janji yang ditujukan kepada bapak Bupati Majene merupakan bangunan argumentasi yang dikembangkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab demi kepentingan Politik kelompok tertentu, tujuannya sangat jelas yaitu menginginkan simpati dari masyarakat Malunda dan menjatuhkan nama baik Bupati. Rabu,(21/08/2024).
“Sekarang ini, tiba-tiba banyak yang menaruh perhatian lebih kepada korban gempa setelah sekian lama mereka tidak pernah muncul, setelah ditelusuri ternyata mereka yang banyak menggaungkan Issu korban gempa adalah Tim Sukses Lawan politik Bupati, sehingga kami menganggap ini adalah perilaku politik yang sangat busuk. Kami menyayangkan hal tersebut, kami menegaskan bahwa komitmen Aliansi dgn pemerintah masih terus kami kawal dan tidak ada yang ingkar janji, karena kita masih bersama-sama berjuang seperti halnya dengan kabupaten lainnya”. Tegas Munir
Menyikapi Issu penolakan kehadiran bapak Bupati Majene di pesta Rakyat yang akan dilaksanakan di Kecamatan Malunda, ia kembali menegaskan bahwa lagi-lagi itu Narasi kebencian yang dibangun oleh lawan politik Bupati jelang Pilkada, Tujuannya tak lain hanya ingin membangun kebencian di hati masyarakat Malunda agar orang-orang membenci Bapak Bupati dan berpaling kepada mereka, Namun hal tersebut dianggap sebagai perilaku politik yang sangat picik dan licik, Narasi kebencian tidak akan berpengaruh dikarenakan masyarakat Malunda paham bahwa semua sementara berproses.
“Korban gempa itu kan bukan cuman Majene, Mamuju juga mengalami hal yang sama karena ini memang menyangkut kewenangan pemerintah pusat, memang benar Pemda pernah menyatakan akan menganggarkan di APBD 2023 sesuai kemampuan daerah, Namun saat itu kami menolak karena daerah hanya mampu menanggung 3 jt per KK, sehingga kami tetap membangun komunikasi ke Pemda untuk bersama-sama mengawal Anggaran dari pusat dan itu sudah beberapa kali kami lakukan, bahkan bapak Bupati menfasilitasi kami untuk berangkat ke Jakarta untuk mengawal langsung di pusat”. Terang Ketua Al-Malu
Terkait Penolakan kehadiran Bupati ditengah-tengah masyarakat Malunda, dirinya menegaskan bahwa itu bukan datangnya dari masyarakat Malunda, namun itu desain lawan politik Bupati Majene. Karena kita ketahui bersama bahwa hanya Bapak Andi Syukri Tammalele lah bupati yang sangat intens memberikan perhatian kepada masyarakat Malunda dan Ulumanda. Sehingga kemungkinan lawan politiknya mencari berbagai cara untuk merusak Citra positif beliau di masyarakat.
“Penolakan itu kan datangnya dari Akun Palsu di Facebook, Jadi hal itu tidak mewakili masyarakat Malunda manapun. Itu akal-akalan saja menjelang Pilkada. Harap maklum, mungkin lawan politik Pak Andi Syukri kewalahan sehingga Tim Media Center mereka Menghalalkan segala cara untuk merusak Nama baik Bapak Bupati dengan mengutip Narasi Akun Palsu, padahal kita ketahui bersama bahwa mereka-mereka ini baru muncul mengotak Atik masalah Bantuan Stimulan, selama ini tidak jelas kontribusi mereka, mungkin karena Mereka tim Sukses sehingga memanfaatkan Penderitaan korban gempa Demi meraih Simpati Kandidatnya dan jelas itu Politik Kotor”. Ucapnya
Sebagai penutup, Untuk bantuan Korban Gempa Stimulan Tahap Kedua ini merupakan tanggungjawab bersama, Mulai dari bapak Bupati, Bapak Wakil Bupati, Anggota DPRD dan seluruh perangkat pemerintahan. Sehingga hal ini tidak boleh dijadikan Issu Politik karena semua memiliki tanggungjawab. Mari kita kawal bersama, semoga Apa yang menjadi tujuan kita bersama dapat terwujud. Kalau tidak bisa membantu, paling tidak jangan mengganggu.
“Bantuan tahap II ini menjadi tanggungjawab bersama, Bupati, wakil bupati dan Anggota DPRD. Jadi tidak perlu menyalahkan satu pihak saja, Teman-teman tidak bisa membantu, paling tidak jangan mengganggu. Saya juga tegaskan selaku Masyarakat Kecamatan Malunda bahwa kehadiran Bapak Bupati Majene, H. A. Achmad Syukri Tammalele di kegiatan Pesta rakyat sangat kami harapkan. Kehadiran Bapak Bupati membersamai Kami merupakan suatu kebanggaan masyarakat Malunda”. Terangnya mengakhiri Wawancara.