Dalam Penanganan PTM, Kader Posyandu Memerlukan Keterampilan Khusus

MAJENE – Tingginya angka kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) tentu memerlukan deteksi dini dan penanganan yang tepat.

Kegiatan Posyandu atau Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) merupakan kegiatan promotif dan preventif yang memerlukan partisipasi aktif masyarakat seperti Perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan penilaian dilakukan dari masyarakat.

Baca Juga:   Tingkatkan Pelayan bagi Ibu Hamil, Dinkes Majene laksanakan kegiatan AMP-SR

Kegiatan Posyandu membutuhkan keterampilan kader kesehatan dalam pengelolaannya, seperti yang dilaksanakan Ummi Kalsum dari Bagian Promosi Kesehatan Puskesmas Banggae I pada Pemberdayaan Kader Dalam Pelaksanaan Deteksi Dini Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular (PTM) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Banggae I. Rabu (22/5/2024)

Baca Juga:   Terima Insentif, Kader Posyandu Diharapkan meningkat Pelayanan

“Metode yang digunakan dalam kegiatan ini, diantaranya metode ceramah dalam penyuluhan, pemutaran video pendidikan, serta kegiatan praktik yang meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, serta pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan darah (gula darah dan kolesterol),” terangnya.

Keterampilan kader lanjutnya diharapkan lebih meningkat agar dapat dilihat dari kemampuan kader dalam melakukan pemeriksaan tekanan darah, pengukuran suhu, pengukuran tinggi badan, pengukuran berat badan,

Baca Juga:   Tangkal Hoax, Kadisdik Kab Majene Apresiasi Kegiatan Mafindo

“Termasuk juga pemeriksaan kolesterol secara mandiri, lingkar perut, pemeriksaan gula darah, asam urat,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *